New Life Community

Daniel dan teman temannya menunjukkan bagaimana kita bisa bertahan menghadapi nilai dan budaya dunia yang seringkali bertentangan dengan keyakinan dan iman kita.

Ada pola serangan iblis yaitu dengan menghasut, melebih lebihkan, dan memisahkan kita dari sumber kita yaitu Bapa. Untuk itu Firman Tuhan memberikan arahan bagaimana kita bisa mendefinisikan ulang apa dan mengapa kita melakukan sesuatu.

Kita tidak mendapatkan kepenuhan dari membandingkan diri dengan orang lain. Setiap kita memiliki panggilan khusus dan cara untuk kita terjebak FOMO adalah saat kita mengizinkan diri kita terganggu dengan panggilan dan proses orang lain.

Seringkali keadaan baik kita berhenti menjadi baik saat kita mulai terjebak membandingkannya dengan keadaan orang lain.

Sebagai gambar dan rupa Allah, kita perlu mengevaluasi identitas dan nilai diri kita sesuai apa yang Tuhan katakan. Dengan mengetahui identitas dan tujuan, kita dapat mengejar Kristus dengan benar dan konsisten.

Pengejaran Kristus dimulai dengan pengejaran akan kerendahan hati dalam hidup kita. Untuk bisa mengejar Kristus, selalu dimulai dengan kesadaran kita akan betapa bobrok nya kita dan betapa besarnya kasih karunia Tuhan.

Sebagai sahabat Allah kita perlu memiliki hubungan bukan sebagai hamba tetapi sebagai sahabat dan ahli waris. Kita perlu memiliki hati dan pikiran yang sama dengan Partner kita dalam mengedepankan Kerajaan Allah.

Kita melihat bagaimana konsep GGambar Allah dan bagaimana manusia tidak mencapai standarNya. Ada bacaan didalam Alkitab yang membantu kita melihat seberapa jauh kita sudah menjauh dari desain Allah. Episode ini menekankan kasih pengorbanan Allah melalui Yesus, kehadiran Allah sebagai Roh Kudus, dan sifat penerimaan Allah Bapa.

Yohanes 15 menulis tentang Yesus sebagai pokok anggur dan bagaimana kita harus hidup didalamNya. Hidup bergereja, kita perlu menjalani sebagai tubuh Kristus dan bukan menjalakannya dengan standar dan nilai dunia.

Sebagai orang percaya, kita tidak cuma dipanggil untuk selamat, tapi untuk bisa berbuah didalam hidup. Sayangnya seringkali kita terhalng dengan tembok keterbatasan dan ketakutan yang kita bangun sendiri.

Para pengikut Kristiani merespons Firman Tuhan dengan cara yang berbeda. Kondisi emosionalmenentukan apakah kita merespons dengan benar, menjalani kebenaran tersebut, dan membagikannya. Abide mengacu pada hidup bersama Allah dan menghadapi penderitaan hidup dengan perspektif Allah. Kepercayaan kepada Allah mempengaruhi cara kita merespons setiap hari, apakah kita sepenuh hati atau hanya mengandalkan pemahaman kita. Perlakuan kita terhadap Firman Tuhan mencerminkan cara kita menjalani hidup, dengan tantangan terbesar berada pada disiplin pribadi. Hidup bukan hanya tentang lamanya waktu, tetapi juga kontribusi dalam Kerajaan Allah, hidup dalam kebenaran, kasih, dan tanggung jawab, serta tumbuh dalam iman dan mempersiapkan diri untuk peluang-peluang yang datang.

Tinggal dalam Tuhan berarti kita melepaskan pembenaran diri sendiri, bergantung pada diri sendiri, dan rancangan diri. Pemangkasan dan perm bersihkan dari Tuhan membantu kita terus berbuah lepas dari ketiga hal diatas.

Hidup kita ditentukan apa yang kita kasihi, karena waktu dan tenaga kita terbatas, kita perlu memilih apa yang kita kejar dan kasihi. Yesus memberikan prinsip ini ketika berkata bahwa siapa yang mau mengikut Dia harus membenci atau mengasihi keluarganya lebih sedikit daripada Dia.

Yesus mengajarkan kita untuk tidak mengambil hak pembalasan, dan bahkan menunjukkan bahwa kelemahlembutan adalah bukti kekuatan. Dari Simson, Esau, dan Yunus Kita mengerti bahwa banyak masalah bisa datang tetapi Tuhan mau kita me respon dengan benar

Yesus bukan mengajarkan kita anti kemapanan, melalui interaksinya dengan seorang muda yang kaya, Yesus mengajarkan kita mencari pertobatan sejati saat kita mencari Tuhan. Kita harus selalu berdoa dan berjaga jaga untuk setiap sikap hati kita yang memerlukan pertobatan.

Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Jalan dan kebenaran dan Hidup. Perkataan ini keras dan sulit diterima baik di masa itu maupun di masa sekarang. Sebagai orang percaya kita perlu memahami bahwa Yesus mengundang dan mati untuk semua orang dan dia mengundang kita masuk bersekutu denganNya.

Sebagai orang percaya kita cenderung hitung hitungan dalem mengikut Tuhan. Kita tidak dapat memenangkan perjalanan kita bersama Tuhan tapi masih menggunakan lensa dan fokus dunia dalam melihat situasi dan sesama kita.

Yesus menyampaikan sejumlah teguran keras kepada orang Farisi dan ahli taurat. Yesus menegur mereka karena mereka berusaha menunjukkan dan mengedepankan praktik dan perbuatan baik tetapi mereka tidak pernah berurusan dengan hati dan keinginan mereka yang bengkok.

Hidup lebih dari pemenang dapat diterjemahkan kedalam berbagai aspek dunia seperti kekayaan, pengaruh, rasa aman, dan kekuasaan. Kita tidak dapat mencari kemenangan dengan definisi yang sama dengan definisi dunia. Standar kemenangan kita perlu diletakkan pada apa yang Yesus perkatakan dan janjikan.

Tuhan sudah memberikan kita kekekalan. Sayangnya ini yang seringkali kita remehkan sebagai orang percaya. Jika kita memberikan seluruh hidup kita yang singkat ini untuk Tuhan, ini tidak akan sebanding dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita.